Penjual Buah Tangan Pupus Harapan?

    

Picture by Waticookery

    Saat mengunjungi suatu daerah atau negara biasanya wisatawan mengabadikan momen atau membeli buah tangan sebagai kenang-kenangan atau hadiah untuk sanak saudara di rumah.  Di Sukabumi mochi adalah salah satu buah tangan yang terkenal dan banyak digemari karena rasanya yang khas, ukurannya yang sekali gigit memudahkan kita untuk memakannya.

    Berjualan buah tangan adalah hal yang menjanjikan, namun hal ini bisa menjadi pekerjaan rumah yang berat saat pandemi. Wisatawan yang semakin hari semakin berkurang jumlahnya dan bahkan sempat tidak ada aktivitas keluar masuk daerah karena pembatasan skala besar dari pemerintah membuat pebisnis buah tangan merugi. 

    Salah satu penjual mochi di daerah Karang Tengah Sukabumi juga terkena imbasnya. "Biasanya setiap weekend selalu banyak yang beli, tapi karena pandemi jadi sepi." Ujarnya, meski begitu ia mencoba untuk mencari cara dengan berjualan secara online walaupun untuk saat ini ia masih belum menutup tokonya.

    "Lewat sosial media aja dulu, kalau aplikasi online semacam GoFood belum tertarik karena di Sukabumi kan masih jarang pesan antar pakai ojek online." Lanjutnya.

Menurutnya hasil penjualan mungkin tidak sebanding dengan hari-hari biasa sebelum pandemi, namun setidaknya usaha buah tangannya tidak akan gulung tikar. "Namanya juga usaha, lagi cari-cari bisnis lain buat sampingan. Tapi toko mochi gak akan saya tutup, semoga aja pandemi cepet hilang deh biar gak ada lagi usaha-usaha yang merugi." Imbuh lelaki berumur empat puluh tahun tersebut.

Komentar